Selasa, 25 September 2012

Puisi "Aku Takut"

aku takut..
sangat.. sangat takut..

aku takut disaat semua orang pergi meninggalkanku..
aku takut disaat aku belum siap..
menerima kenyataan yang telah terjadi..

aku takut semua orang yang dekat denganku..
akan menghilang seketika..

aku takut semua yang kumiliku..
tuhan renggut seketika..

aku takut..
takut..
takut..

Amat teramat takut..


Jumat, 21 September 2012

Puisi Perjalanan Hidup

Hidup seperti gelombang..
terkadang deras terkadang tidak..

Hidup juga seperti ban..
terkadang berada di atas..
terkadang berada di bawah..

Perjalanan hidup tak pernah bisa di kira..
karna tuhanlah yang merencanakan..

terkadang kita selalu berharap..
berharap yang terbaik untuk masa depan..
tetapi yang terjadi malah sebaliknya..

Kita selalu berdo'a kepada tuhan..
tapi malah malas berusaha..

Kita selalu yakin kitalah yang paling menderita di dunia..
padahal banyak orang yang jauh lbih menderita ..
dibanding kita..

Kita juga sering menyombongkan apa yang kita punya,,
padahal kita harus tahu ..
banyak orang yang lebih dari kita..

Syukurilah hidup..
karna hidup takkan pernah bisa diulang..
takkan pernah bisa sesuai yang kita inginkan..
Hidup..
Hidup..
Dan hidup..
Suatu saat hanya akan jadi kenangan..

Kamis, 20 September 2012

Diabetes Menyerangku

    Semua orang ingin hidup bahagia, bgitupun aku.. aku sperti remaja-remaja lainnya, hanya saja yang membedakan adalah aku mengidap suatu penyakit yang jarang seorang remaja mengidapnya. Yaitu penyakit Diabetes tipe 2. setiap hari aku harus memakan obat-obatan yang tidak aku suka. tapi, dengan obat itu juga belum cukup utk menurunkan gula darah ku. jadi, setiap sebelum makan aku harus menggunakan obat suntik INSULIN . yang jujur, itu sangat menyakitkan.
     Sebenarnya bukan hanya aku yang mengidapnya, banyak remaja-remaja lain juga . tapi kami di golongkan anak yang "Berbeda dari yang Lain" . kenapa? setiap aku terjatuh atau kulitku terbentur benda tajam, akan mengeluarkan darah yang sangat banyak dan susah sembuh. seperti kejadian saat aku jatuh dari lemari yang kurang lebih tingginya 2 meter. kaki ku sebelah kanan robek karna tertancap 3 mur. aku langsung dilarikan ke RS. Muhammadiyah .namun yang sangat disayangkan, luka itu susah tertutup dan berbekat sampai sekarang.
     Aku harus kontrol ke dokter setiap 3 bulan sekali untuk melihat perkembanganku. Dosis INSULIN ku selalu naik, sehari aku harus menancapkan jarum suntik ke perutku sampai 4 kali sehari,bagiku itu sangat menyakitkan.Setiap 1 minggu sekali , aku harus mengecek/ mengontrol gula darah ku dengan alat cek darah.Tidak seperti pengidap diabetes lainnya, Yang menyewa suster ke rmhnya. Tapi aku tidak, semua kegiatan medis itu aku lakukan sendiri setiap hari.mungkin kalian tidak percaya, tapi itulah faktanya.
      kEBANYAKAN ORANG YANG TERKENA PENYAKIT INI AKAN MENGALAMI KOMPLIKASI,seperti gagal ginjal,jantung,dll. Aku berharap aku tidak termasuk dalam golongan itu.
     Tapi, aku tidak ptus semangat.Walau aku berbeda, Aku selalu berusaha menghilangkan perbedaan itu. aku berusaha selalu menjadi yang terbaik dari yang baik.Dan aku yakin, semua yang telah tuhan beri kepadaku, itu adalah yang terbaik untuk kehidupanku, dan aku juga yakin akan ada makna yang tersembunyi di balik semua ini

Mengolah Pipet Sedotan Menjadi Hiasan Rumah yang Cantik

     Sekarang ini banyak limbah-limbah sampah yang di daur ulang, banyak kita temukan dalam kehidupah sehari-hari . contohnya, Pipet(sedotan), botol air mineral, kantong pelastik belanja, dan lain sebagainya. tanpa kita sadari, kita telah membahayakan bumi ini dan juga diri kita sendiri,banyak mainan anak-anak yang terbuat dari plastik daur ulang, siapa yang tidak tahu.. anak-anak sering mengemut,menggigit, mainan tersebut karna mereka belum mengerti apa yang mereka lakukan itu sngat mengancam jiwa nya.
      Tapi sekarang, banyak kreasi plastik daur ulang yang bisa kita pergunakan sebagai hiasan di rumah, contohnya Pelastik Pipet (sedotan). siapa bilang benda yang setelah dipakai langsung di buang ini tidak berguna, bagi saya itu sangat berguna. Kita bisa membuatnya menjadi berbagai kreasi. Kali ini saya akan berbagi kreasi, (maaf klo sudah banyk yang tahu)


MEMBUAT KREASI KOTAK TISU DARI PIPET SEDOTAN


Bahan:
-Kotak Tisu berbagai ukuran
-Sedotan plastik (bermacam-macam warna)
-Lem (rekomendasi, lem uhu)
-gunting
-Hiasan(kreasi masing-masing)


Langkah-langkahnya:
-Pertama, guntinglah pipet sedotan sesuai ukuran kotak tisu, ukurlah dari bagian sisi kanan,kiri,depan dan belakang.(Pilihlah wrna yang colourful, dan sisi depan dan blakang harus sama motif pipetnya, bgitupun sisi kanan dan kiri)
-kedua, mulai tempelkan pipet sedotan yang telah digunting ke badan kotak tisu dengan lem uhu.
-ketiga,setelah bagian sisi depan,belakang,kanan,kiri telah tertempel rapi, skrg ukurlah pipet utk bagian atas,(karna di atas kotak tisu ada bolongan oval,maka sesuaikanlah)
-keempat. berilah hiasan sesuai kreasi sperti kain planel, bunga,dll
-terakhir, biarkan selama beberapa mnit agar tertempel dengan kuat.


Nah, itulah Kreasi Kotak tisu nya. SELAMAT MENCOBA.

Rabu, 19 September 2012

Mom Would Never Replaced




By Azzahra Nanda Islami

Mom, when I need you,
You are always there for me ..
Although I know,
When you need me ..
I'm not always there for you ..

Mom, you are my hero ..
Mom, you are a doctor when I was sick ..
Mom, you are always taught mathematics teacher,,
Mom, you always make me happy at every time ..
Mom, you are my everything..

Balada Anak Penjual Koran



Pagi sudah membentang
Kau siapkan satu buah plastik kumuh..
Yang setiap hari kau gunakan sebagai wadah koran-koranmu..

Kau mulai berjalan dari rumahmu..
Menuju tempat engkau berjualan..
Dan saat itu,
Kau lihat anak seumurmu sekolah..
Tapi mengapa kau tidak sekolah?
Mengapa kau harus bekerja?
Mengapa tidak orang tuamu saja yang bekerja?

Kau mulai datangi setiap mobil..
Setiap motor..
Menjajakan koranmu..
Kau jelajahi setiap bus kota..
Kau jelajahi setiap angkutan umum..
Kau mulai berteriak “Koran..Koran”
Namun tak ada yang menghiraukan..
Kau istirahat sejenak..
Memperhatikan teman sesamamu  menghitung rupiah...
Memperhatikan teman-teman sesamamu makan dengan lahapnya..
Sedangkan engkau?
Sampai matahari tepat di atas kepala..
Belum ada sedikit rupiah pun yang kau dapat..
Baju kumuhmu sudah tampak basah keringat...
Wajahmu sudah tampak lelah..
Namun plastik koranmu masih terisi penuh..

Dan kau tak putus asa
Kau masih teriakan “Koran..Koran”
Lagi-lagi tidak ada yang menghiraukan..

Tanpa disadari..
Matahari sudah berada di ufuk barat..
Kau masih berjualan..
Padahal teman sesamamu sudah pulang ke rumahnya...
Tak lama kemudian..
Matahari pun tenggelam di ufuk barat..
Tinggalah kau seorang diri di pojok jalan..

Malam pun semakin gelap gulita..
Lampu-lampu jalan sudah mulai menerangi..
Mobil motor yang lewat pun sudah mulai sepi..

Akhirnya..
Kau putuskan untuk pulang ke rumah..
Walau dengan tangan hampa...